Skip to content

Beberapa Lagu Daerah Sulawesi Selatan Beserta Liriknya

  • by

Setiap provinsi dan wilayah di Indonesia mempunyai keragaman budayanya masing-masing. Ini menjadi suatu kekayaan yang memang dijaga secara turun temurun. Salah satu yang menjadi bagian dari budaya tersebut adalah lagu daerah. Lagu daerah dipopulerkan dan dikenalkan lintas generasi dan menjadi lebih dari sekedar hiburan semata. Lirik yang biasanya menggunakan bahasa asli atau bahasa dari wilayah setempat menjadi bagian penting pula dalam melestarikan budaya dan bahasa yang ada. Di Sulawesi Selatan juga tentu terdapat lagu daerah dan ada cukup banyak. Berikut adalah beberapa di antaranya.

Lagu Angin Mamiri dan Ati Raja dari Sulawesi Selatan

Lagu pertama dan bisa dibilang menjadi lagu yang cukup dikenal di Sulawesi Selatan adalah Angin Mamiri. Lagu ini juga menjadi salah satu lagu daerah yang bisa dibilang mewakili Sulawesi Selatan. Lagu ini diperkirakan ditulis pada tahun 1940-an dan kemudian dikenal sampai sekarang. Lagu ini pun berasal dari teks sastra asli dari Sulawesi Selatan, tepatnya teks sastra dari Makassar. Teks itu adalah Lontara Kelong dan kemudian dilagukan. Lagu ini memuat suatu kerinduan dan rasa rindu itu disampaikan kepada hembusan angin dengan harapan bahwa rasa rindu itu tersampaikan. Berikut adalah lirik dari lagu tersebut.

Anging Mammiri Kupasang

Pitujui Tontonganna

Tusarroa Takkaluppa

Aule… Namangu’rangi

Tutenaya, Tutenaya Pa’risi’na

Battumi Anging Mammiri

Anging Ngerang Dinging-dinging

Namallantasa ribuku’

Aule Manngerang Balu

Mallo’lorang, mallo’lorang je’ne mata

Je’ne matangku mamatti

Dinging-dinging pa’ maikku

Mammempo mamalannasa’

Aule manngerang nakku

Mappa empo, mappa empo panngu’rangi.

Lagu kedua adalah Ati Raja. Lagu ini diperkenalkan oleh seorang musisi Tionghoa bernama Hoo Eng Dji. Lagu ini memiliki makna yang mendalam terkait suatu doa. Ini merupakan suatu doa permohonan atau permintaan kepada Tuhan yang Maha Kuasa dan sekaligus menjadi pengingat bagi masyarakat agar selalu berdoa dan memohon hanya kepada Tuhan semata. Berikut adalah lirik dari lagu Ati Raja tersebut.

Se’reji batara baule

Ati Raja, nakijai pa’nganroi rikodong

Rajale, elele kereaminjo

Ati Raja, nitarima pa’pala’na rikodong

Mannamo kiminasai baule

Ati Raja, kipanai ripalatta rikodong

Rajale, elele ta’balle tonji

Ati Raja, ka Batara tangkellai rikodong

Manna nijallo sarea baule

Ati Raja, taempoki ri sunggua rikodong

Rajale, elele tanikanyame

Ati Raja, ka taena pangngellai rikodong.

Lagu Anak Kukang dari Sulawesi Selatan

Selain lagu Angin Mamiri dan lagu Ati Raja, masih ada lagu lainnya yang juga berasal dari daerah Sulawesi Selatan. Makna dan pesan yang tersirat pun berbeda-beda. Salah satunya adalah lagu Anak Kukang. Tentu saja lagu ini tidak bisa serta merta diartikan ke dalam bahasa Indonesia karena tentu akan merubah maknanya, apalagi bila mengartikan judulnya tersebut. Dari segi makna yang ada, lagu Anak Kukang ini memiliki pesan yang mendalam dan sedih. Ini berkisah tentang seorang anak yang ditinggalkan dan diterlantarkan oleh sang ibu karena adanya masalah ekonomi yang tentu ini sering pula terjadi di masyarakat masa kini. Berikut adalah liriknya.

Kukana tuni pela tuni buang ritamparang

Tuni ayukkan rije’ne narampung tau maraeng

Cadi cadi dudu in’ja nana pellaka ammaku

Mantang mama ka’leka’le tu’guru je’nne matanku

Aule sa’resa’re na i kukang sayang

Sa’re tenama kucini lino empo tenama te’nena.

Walau lagu daerah seringkali dipopulerkan dan banyak dinyanyikan anak-anak dan bahkan menjadi lagu pengiring dalam permainan anak-anak, itu tidak berarti bahwa semua lagu daerah memuat makna gembira. Seperti yang sudah ditunjukkan dari beberapa lagu daerah dari Sulawesi Selatan tersebut, ternyata ada pesan lainnya dan tak jarang ada makna yang memuat kesedihan dalam lagu daerah yang ada. Sudah pasti, tiga lagu itu hanyalah sebagian dari banyaknya lagu yang ada dan lagu daerah lainnya bisa ditemukan di Lahana Media.