Bekasi Raya, yang terdiri kota dan kabupaten Bekasi, mengalami banyak perubahan seiring berkembangnya jaman. Pertumbuhan ekonomi yang semakin maju, disertai populasi yang meningkat yang tercipta dari urbanisasi berbagai daerah, dapat kita lihat dari meluasnya para pencari kerja dan banyaknya lapangan kerja, bertambahnya instansi-instansi pendidikan, menjamurnya pusat-pusat perbelanjaan, dan semakin mudahnya akses sarana prasarana bagi seluruh warga. Dalam hal ini, didukung juga oleh pengaruh globalisasi yang membuat populasi di Bekasi kian meningkat.
Pesatnya perkembangan Masjid di Bekasi
Pembangunan masjid di Bekasi, sebagai salah satu tempat ibadah, juga merupakan salah satu hal yang tidak luput dari concern Pemerintah. Hal ini ditandai dengan adanya pertumbuhan dan perkembangan pembangunan masjid yang sangat pesat. Terdapat sekitar 1300 masjid di kabupaten/ kota Bekasi per Februari 2018 dan diperkirakan masih akan terus bertambah.

pixabay.com
Pesatnya perkembangan pembangunan masjid ini sangat didukung oleh pemerintah pusat dengan diluncurkannya program Destinasi Wisata Religi Berbasis Masjid oleh Kementerian Pariwisata dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) pada akhir bulan Maret 2018 lalu. Program ini merupakan salah satu program unggulan gagasan DMI yang bertujuan untuk meningkatkan minat masyarakat Indonesia untuk berwisata religi.
Dalam usaha mewujudkan tujuan dari adanya program tersebut, Pemerintah Bekasi Raya turut andil dengan membangun beberapa masjid mewah yang memiliki bentuk, arsitektur dan gaya dekorasi yang unik namun tidak lepas dari nilai sejarah dan nilai Islam.
Pembangunan besar-besaran bangunan masjid di Bekasi ini, sangat menguntungkan masyarakat setempat dari berbagai lapisan. Selain menguntungkan umat Islam dalam kelancaran beribadah, program ini juga menguntungkan pemilik toko material bangunan dan para pengusaha perabotan seperti para pengusaha lemari, pengusaha toko elektronik, penjual Al Qur’an, penjual alat solat, serta orang-orang yang jual karpet masjid Bekasi.
Kemewahan Masjid di Bekasi
Masjid pertama yang menjadi masjid termewah di Bekasi adalah Masjid Agung Al Barkah, masjid ini merupakan masjid yang paling besar dan paling terkenal di Bekasi. Masjid ini juga merupakan masjid tertua di Bekasi yang dibangun pada tahun 1890 oleh H. Abdul Hamid di atas tanah seluas 3000 m2 di jalan Veteran, Kota Bekasi. Masjid ini kini memiliki kapasitas 2500 jamaah.

pixabay.com
Masjid Al-Barkah menggunakan gaya arsitektur timur tengah pada bangunannya, namun disublimasi dengan unsur tropis. Hal ini dilakukan karena Indonesia memiliki iklim tropis. Oleh karena itu, masjid ini dimodifikasi dengan dibangunnya kantilever dan kanopi untuk mencegah tampias. Seperti tidak ada habisnya keunikan yang dimiliki, masjid ini juga memiliki beberapa pohon Kurma yang tumbuh di sekitar masjid. pohon-pohon ini dirawat dengan baik oleh para marbot masjid. Selain berfungsi untuk mengurangi terik matahari, pohon-pohon ini juga berbuah lebat, sehingga bisa dicicipi oleh para jamaah masjid.
Bangunan ini memiliki 8 buah daun pintu yang memiliki ukiran kaligrafi di sebelah atas setiap pintunya. Setiap tiang masjid diberi lapisan kayu untuk menambah kesan hangat. Simbolisasi Islam dapat kita temui pada 4 menara yang dimiliki masjid ini, 4 menara tersebut merujuk pada 4 tiang ilmu, yakni Bahasa Arab, Sejarah, Syariat, dan Filsafat.
Salah satu masjid mewah lain yang berlokasi di Bekasi adalah Masjid Raya Al-Azhar Summarecon Bekasi. Masjid yang terletak di jalan Boulevard Utara, Summarecon Bekasi ini didesain oleh Ridwan Kamil dengan gaya minimalis dan tidak memiliki kubah sebagaimana masjid pada umumnya. Masjid ini memiliki struktur bangunan yang unik, yakni dominan berbentuk kubus dan lingkaran.
Bentuk kubus yang dimiliki masjid Raya Al-Azhar ini dibuat karena beliau terinspirasi dari bentuk Ka’bah di Masjidil Haram. Dengan sentuhan daun pintu yang berbentuk lingkaran, menambah kesan unik pada bangunan ibadah tersebut.

pixabay.com
Dinding pada masjid ini memiliki warna merah bata dengan sentuhan ventilasinya memiliki bentuk kaligrafi kalimat Syahadat. Bagian unik lain yang dimiliki masjid ini adalah tempat pengimamannya yang berbentuk lingkaran serta podium yang bertuliskan kalimat Syahadat. Oleh karena bentuknya yang unik, pada bagian samping bangunan diberi menara setinggi 17 meter dengan kubah berbentuk bawang di atasnya. Masjid ini memiliki daya tamping 1500 jamaah.
Selain kedua masjid di Bekasi yang telah disebutkan di atas, masjid yang memiliki keunikan adalah Masjid Jami’ Al-Azhar yang terletak di jalan KH. Nur Ali (Kalimalang), Jakapermai, Bekasi. Bangunan Masjid ini memiliki bentuk yang mirip dengan Masjid Sultan Shalahudin Abdul Aziz di Selangor, Malaysia, dan memiliki kapasitas sekitar 2500 jamaah. Proses pembangunan masjid ini berlangsung sekitar 8 tahun, dan diresmikan pada tahun 2006.
Masjid ini memiliki atap yang sangat tinggi untuk mendapatkan lebih banyak udara agar jamaah tidak merasa engap di dalam. Pada bagian mimbar dibuat sangat besar selayaknya masjid-masjid di Turki dan Timur Tengah, sangat besar apabila dibandingkan dengan ukuran mimbar di Tanah Air.
Itu tadi rangkuman beberapa masjid besar yang berada di Bekasi dengan berbagai keunikannya. Kita sebagai masyarakat, terutama utama umat Muslim, sudah sewajarnya membantu merawat dan melestarikan keberadaan masjid-masjid tersebut sebagai tempat beribadah dan sebagai tempat untuk berwisata religi.