Pohon gayam belum terlalu banyak dikenal dan belum popular di telinga masyarakat Indonesia, mungkin hanya di beberapa daerah saja yang telah mengenal pohon ini. Pohon gayam dikenal dengan nama gatep di daerah Lombok dan Bali, sedangkan dalam bahasa inggris disebut dengan tahitian chestnut. Pohon gayam termasuk kedalam tumbuhan polong-polongan. Pohon ini sering ditanam di area sekitar kuburan sebagai pohon peneduh karena tinggi pohon ini berkisar antara 4 – 20 meter dengan diameter yang cukup besar. Selain menjadi tanaman peneduh di area pemakaman, pohon ini juga sering dianggap sebagai pohon penyerap air yang baik karena biasanya pohon ini tumbuh di sekitar mata air. Karena anggapan tersebut pohon gayam ini dapat dibilang termasuk kedalam salah satu tumbuhan penghijauan.
Manfaat yang Jarang Diketahui
Selain digunakan sebagai pohon peneduh dan pohon penghijauan, buah dari pohon gayam ini dapat diolah namun masih sedikit orang yang mau mengolah buah dari pohon tersebut, karena banyak yang beranggapan bahwa buah dari pohon gayam tersebut beracun dan tidak dapat dikonsumsi. Namun ternyata isi dari biji pohon gayam ini dapat dikonsumsi sebagai keripik walaupun harus memalui proses pengolahan dan perebusan terlebih dahulu agar biji dari buah pohon gayam dapat dikonsumsi dan tidak membahayakan tubuh. Kemudian kayu dari pohon gayam juga dapat diolah menjadi aneka furniure
Fakta dan Mitos Pohon Gayam
Pohon gayam termasuk kedalam pohon yang tumbuh didataran rendah tropis dengan kisaran ketinggian 500 mdpl. Namun tumbuhan ini juga dapat tumbuh didaerah dengan unsur hara tanah yang rendah contohnya seperti di area rawa-rawa dan tepi sungai. Selain anggapan buah pohon gayam yang beracun, ternyata bentuk dari pohon gayam juga menjadi mitos dikalangan masyarakat. Bentuk batang pohon yang beralur-alur, area tumbuh di sekitar rawa dan tepi sungai, serta pohon yang sering ditanam sebagai pohon peneduh diarea kuburan membuat pohon gayam dianggap sebagai pohon tempat tinggal dari makhluk halus oleh karena itu pohon gayam terkesan angker dan menakutkan dikalangan masyarakat.